TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktor Richard Gere, yang juga peraih Golden Globe Award, bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Negara Ani Yudhoyono, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (26/6/2011).
Gere berada di Indonesia atas undangan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Selama di Indonesia, Gere, yang juga pendiri Tibet House, sebuah pusat kebudayaan Tibet di New York, dijadwalkan akan mengunjungi Candi Borobudur.
Ketika bertemu Presiden, Gere, yang membawa serta istri dan anaknya, didampingi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik.
Pada pertemuan yang berlangsung selama satu jam, Kepala Negara dan Gere membicarakan mengenai kegiatan kemanusiaan.
"Pak Richard mengatakan, jika ada acara kemanusiaan yang besar, dia bersedia dilibatkan," kata Jero ketika dihubungi para wartawan, Minggu (26/6/2011).
Presiden, kata Jero, juga senang bertemu dengan Gere. Keduanya juga sempat berbincang-bincang mengenai seni. Jero mengatakan, kehadiran Gere di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke tanah air.
Gere juga diminta menjadi duta besar turisme Indonesia ke dunia internasional. "Saya berharap nanti dia bisa bercerita mengenai Borobudur dan Indonesia. Jadi orang tidak takut datang ke Indonesia," kata Jero.
Pada Minggu malam, Gere menyaksikan Sendratari Mahakarya Borobudur (The Masterpiece of Borobudur Ballet) yang berlangsung di panggung terbuka Aksobya.
Sementara itu, pada Senin (27/6/2011), Gere, yang juga pemimpin International Campaign for Tibet (ICT) akan melakukan ritual "Peace Walk" (jalan damai). Dalam ritual ini, Gere akan mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali sambil membacakan parita-parita (doa-doa agama Buddha).
Richard Gere juga akan mengunjungi Candi Mendut dan Pawon serta desa wisata dengan gajah maupun kereta kuda. Pada Selasa (28/6/2011) pagi terbang ke Bali dan setelah kunjungan di Bali, Richard Gere akan kembali ke negaranya.
Gere berada di Indonesia atas undangan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Selama di Indonesia, Gere, yang juga pendiri Tibet House, sebuah pusat kebudayaan Tibet di New York, dijadwalkan akan mengunjungi Candi Borobudur.
Ketika bertemu Presiden, Gere, yang membawa serta istri dan anaknya, didampingi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik.
Pada pertemuan yang berlangsung selama satu jam, Kepala Negara dan Gere membicarakan mengenai kegiatan kemanusiaan.
"Pak Richard mengatakan, jika ada acara kemanusiaan yang besar, dia bersedia dilibatkan," kata Jero ketika dihubungi para wartawan, Minggu (26/6/2011).
Presiden, kata Jero, juga senang bertemu dengan Gere. Keduanya juga sempat berbincang-bincang mengenai seni. Jero mengatakan, kehadiran Gere di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke tanah air.
Gere juga diminta menjadi duta besar turisme Indonesia ke dunia internasional. "Saya berharap nanti dia bisa bercerita mengenai Borobudur dan Indonesia. Jadi orang tidak takut datang ke Indonesia," kata Jero.
Pada Minggu malam, Gere menyaksikan Sendratari Mahakarya Borobudur (The Masterpiece of Borobudur Ballet) yang berlangsung di panggung terbuka Aksobya.
Sementara itu, pada Senin (27/6/2011), Gere, yang juga pemimpin International Campaign for Tibet (ICT) akan melakukan ritual "Peace Walk" (jalan damai). Dalam ritual ini, Gere akan mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali sambil membacakan parita-parita (doa-doa agama Buddha).
Richard Gere juga akan mengunjungi Candi Mendut dan Pawon serta desa wisata dengan gajah maupun kereta kuda. Pada Selasa (28/6/2011) pagi terbang ke Bali dan setelah kunjungan di Bali, Richard Gere akan kembali ke negaranya.
No comments:
Post a Comment