Sunday, June 12, 2011

Densus 88 Sita Laptop dan Wajan

TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA Ilustrasi Densus 88
SAMARINDA, KOMPAS.com — Densus 88 menyita laptop dan sebuah tas plastik berisi kabel, pipa paralon, serta wajan dalam penangkapan dua teroris di Jalan Mulawarman Desa Loa Duri, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
"Saya melihat orang-orang yang berpakaian serba hitam dan berkacamata yang semuanya membawa senjata laras panjang itu juga menyita sebuah laptop, telepon genggam, plastik berisi kabel, dan paralon, serta sebuah wajan yang di tengahnya berlubang dari rumah Juardi," kata Sujiono, seorang warga, yang mengaku menyaksikan penangkapan terduga teroris, Minggu (12/6/2011) dini hari.
Densus 88 Polri, Sabtu (11/6/2011), menangkap dua orang terduga teroris, yakni Juardi dan Faisal. Saat penangkapan, kata Sujiono, tidak terdengar adanya suara tembakan, tetapi warga sekitar sangat terkejut melihat kedatangan puluhan orang yang mengenakan rompi antipeluru dan membawa senjata laras panjang.
"Mereka menggunakan tiga mobil dan saat turun dari mobil, petugas itu langsung berpencar dan mengelilingi rumah Juardi. Kami kemudian diminta menjauh sehingga suasana saat itu sangat tegang karena baru kali ini kami melihat langsung Densus 88. Tidak terdengar suara tembakan, tapi Faisal terlihat sempat melawan saat akan dinaikkan ke mobil," ungkap Sujiono.
Warga lainnya, Jamilah, yang rumahnya persis berada di samping rumah Juardi, mengaku sangat terkejut melihat kedatangan puluhan orang sambil membawa senjata larang panjang tersebut.
"Saya biasanya hanya melihat di televisi dan baru saat ini melihat Densus 88," katanya.
Rumah yang digerebek Densus 88 tersebut, kata Jamilah, merupakan rumah milik Juardi yang selama ini dikenal sebagai tempat penggilingan daging.
"Selama ini Juardi berjualan bakso dan rumahnya juga digunakan sebagai tempat penggilingan daging. Kami hanya tahu, Faisal mengontrak dan juga membantu Juardi menjual pentol," katanya.
"Faisal kerap keluar rumah saat akan shalat, sedangkan istrinya menggunakan cadar dan hanya keluar saat berbelanja," kata Jamilah.
Warga mengaku tidak mengetahui secara pasti hubungan antara Juardi dan Faisal.
"Setahu kami, Faisal hanya ngontrak di rumah Juardi dan kami tidak tahu apakah ada hubungan keluarga di antara mereka. Tetapi, keduanya memang memiliki penampilan yang sama dan lebih banyak mengenakan sarung," ungkap warga lainnya, Sismadi.
Dari pantauan hingga Minggu dini hari, rumah Juardi yang terletak di Jalan Mulawarman No 17 RT 9 RW 4 Desa Loa Duri, Kecamatan Loajanan, terlihat gelap dan pintunya tertutup. Pada bagian depan rumah berbentuk toko tersebut terdapat papan bertuliskan "Penggilingan Daging Wahyu".
Sementara dua terduga teroris itu masih menjalani pemeriksaan intensif di Polsek Loa Janan. Menurut salah seorang sumber di kepolisian yang tidak ingin disebutkan jati dirinya, kedua terduga teroris itu akan langsung dibawa ke Jakarta pada Minggu pagi.
"Keduanya menjalani pemeriksaan di ruangan berbeda," kata seorang anggota Polsek Loa Janan.

No comments:

Post a Comment